
PRINGSEWU Kabardesa.co.ID – Jalan di Dusun 3 dan 5, Kampung Sri Way Langsep kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah belum pernah tersentuh perbaikan. Masyarakat setempat mendesak pemkab Lampung Tengah agar segera melakukan perbaikan.
Diperparah lagi dengan adanya aktivitas tambang pasir galian C ilegal di kecamatan Sendang Agung dan kecamatan Pubian.
Ratusan armada jenis Dump truk bermuatan pasir melebihi tonase di kedua lokasi tambang ilegal tersebut merusak jalan. Sepanjang 1,5 Km jalan rusak cukup signifikan. Akibatnya mobilitas warga menjadi terganggu lantaran jalan sulit dilalui kendaraan apapun. Saat turun hujan jalan menjadi licin. Banyaknya lubang, jalan tanah menjadi kubangan lumpur, hal ini membuat jalan cukup berbahaya untuk dilalui.
Azhari, tokoh masyarakat kecamatan Kalirejo menyebut tambang ilegal di kecamatan Sendang Agung dan kecamatan Pubian tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga memperparah kerusakan infrastruktur jalan.
Selain masalah perizinan, tambang di wilayah tersebut juga diduga menggunakan bahan bakar subsidi jenis solar untuk operasional alat beratnya, menimbulkan dugaan pengemplangan pajak yang merugikan negara.
Aktivitas penambangan pasir ilegal di kedua wilayah kecamatan tersebut semakin menjamur. Di kecamatan Sendang Agung sendiri terdapat 5 lokasi menggunakan alat berat. Sementara itu di kecamatan Pubian tidak kalah banyaknya. Namun sejauh ini belum ada dari pihak berwenang yang berani menghentikan aktivitas ilegal tersebut. Sedangkan tambang di kedua wilayah kecamatan itu sudah puluhan tahun beroperasi tanpa izin resmi.
“Tanpa izin resmi dan dengan adanya dugaan penyalahgunaan subsidi BBM, serta berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan, tentunya pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan aktivitas ilegal ini dan mencegah kerusakan lebih lanjut, “Kata Azahari kepada media ini, Jumat (14/3/25).
Salah satu pengguna jalan, Angga, mengungkapkan bahwa ia hampir terjatuh dari sepeda motornya akibat jalan yang rusak.
” “Bukan hanya saya, kemarin ada orang lain yang juga mengeluh seperti saya, “ungkap Angga.
Sementara itu kepala kampung Sri Way Langsep, Sulaiman, S.pd,i berharap supaya pemkab setempat segera merealisasikan pembangunan jalan.
Selain itu dirinya meminta armada truck pengangkut pasir sementara tidak melalui jalan kampung Sri Way Langsep.
” Lantaran kondisi jalan masih berupa tanah belum permanen apalagi jalannya sudah rusak begitu memprihatinkan, “kata Sulaiman. ( Davit)