POLMAN SULBAR, KabarDesa.co.id— Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengunjungi perkebunan induk Batupanga Luyo dan perkebunan induk hortikultura, Minggu 4 Agustus 2024.
Kepala UPTD Balai Benih Ketahanan Pangan dan Hortikultura Nasaruddin mengatakan sangat berterimakasih atas kunjungan dan kehadiran Pj Gubernur karena ini merupakan lahan baru satu tahun miliki.
Dalam kunjungan tersebut Pj Bahtiar merasa prihatin sebab lahan seluas ini tetapi tidak dimaksimalkan untuk menjadi pusat hortikulultura bagi Sulawesi Barat. Apalagi selama ini ungkap Nasaruddin, dalam operasional biaya kadangkala atas swadaya sendiri. Bahkan pernah dibantu oleh masyarakat.
Di lahan seluas 50 hektar ini dibagi atas beberapa penggunaan, seperti untuk lahan hortikultura dan peternakan. Khusus lahan hortikultura, disediakan sebanyal 15 hektar. Namun dalam perjalanan selama ini, belum dimanfaatkan secara maksimal. Tak ada perkantoran, toilet, laboratorium dll. Tetapi tak menyurutkan bagi Nasaruddin untuk menanam tanaman jenis hortikultura.
“Kita sudah menanam berbagai macam pohon serta tanaman holtikultura lainnya,” kata Nasaruddin.
Meskipun, tanpa ada anggaran yang dikelola tahun ini, namun masih bisa menanam berbagai pohon.
“Kita berharap kedepan adanya pengganggaran karena saat ini tidak ada anggaran ke sini untuk pengembangan,” tambahnya.
Sehingga, dengan kehadiran Pj Gubernur besar harapannya untuk bisa dianggarkan tahun depan ataupun pada anggaran perubahan.
“Saat ini kita kembangkan tanaman sayuran, cabe, pepaya, alpukat, durian, sukun hingga pisang,” bebernya.
Sementara itu, hasil tanamannya jika berbuah akan dijual di pasar tradisional yang ada di Polman.
“Pemasarannya masih dilakukan di pasar tradisional belum ada perusahaan kerjasama,” tandasnya.
Bahtiar sendiri berjanji akan mengelolah lahan ini secara maksimal. Dalam waktu dekat dirinya akan mengirim seribu pohon sukun untuk ditanami di wilayah ini. Dia juga telah memerintahkan Kadis Tarkim untuk menganggarkan toilet portable dan sumur bor yang akan digunakan oleh UPTD untuk mengelolah lahan tersebut.
Termasuk telah memerintahkan kepada dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Hortikultura untuk menganggarkan kebutuhan UPTD setempat. Juga keterlibatan dinas KLH dan Dinas Perkebunan. (Frd/Hikma)