
TAPTENG, Kabardesa.co.id – Dua desa di Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah, tercekik dampak negatif dari kehadiran pabrik kelapa sawit PT. Dalanta Marsada Sukses (DMS).
Petani lokal mengeluh, akses jalan mereka terganggu, sehingga hasil pertanian sulit diangkut menuju jalan raya. Minggu, (8/6/2025).
Rambo, anggota Badan Permusyaratan Desa (BPD) Desa Simpang Tiga Lae Bingke, mengungkapkan bahwa lahan yang digunakan pabrik kelapa sawit sebelumnya merupakan akses terdekat bagi petani untuk mengangkut hasil pertanian.
“Sekarang, kami harus melalui medan yang berat untuk mengangkut hasil pertanian,” ujarnya dengan nada kecewa, (7/6).
Sementara itu, warga Dusun Sitabeak mengeluhkan limbah pabrik yang disinyalir mencemari aliran sungai. “Air sungai kami sudah keruh dan bau menyengat, tidak bisa dimanfaatkan lagi,” kata mereka dengan kesal.
Tak sampai disitu, di Desa Sigodung, warga juga merasakan dampak negatif dari pabrik kelapa sawit. “Dua kali seminggu, kami dihantui aroma bau menyengat yang mendatangkan jutaan lalat,” ungkap Simatupang, seorang warga setempat.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah ketidak jelasan legalitas izin pabrik kelapa sawit tersebut.
“Kami tidak tahu pasti apakah pabrik ini memiliki izin yang sah atau tidak. Yang jelas, pabrik ini sudah beroperasi tanpa peresmian,” kata Tinambunan, pemilik warung sekitar pabrik. (Rahmat).