PemerintahanPolmanSULBAR

Pemda Polman Gelar Penandatanganan MOU Penanganan Stunting, Dorong Kolaborasi Lintas Sektor

POLMAN SULBAR.KabarDesa.co.id —      Mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan di Sulawesi Barat, RSUD Wonomulyo, menggelar acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) penanganan stunting.

Turut hadir Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Burhanuddin, didampingi Pj Bupati Polman Muhammad Hamzih, Pj Sekda Hamdani Hamdi, serta Asisten Pemerintah dan Kesra Agusnia Hasan Sulur serta para OPD terkait dan pemerintahan desa sekecamatan Wonomulyo.

Penandatanganan MOU menandai komitmen bersama dalam penanganan stunting melalui kolaborasi antara sektor kesehatan, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta dukungan masyarakat. Sejumlah langkah strategis akan diambil, antara lain penguatan layanan kesehatan, edukasi dan penyuluhan, peningkatan akses pangan bergizi, serta pemantauan tumbuh kembang anak.

Selain penandatanganan MOU, acara ini juga meluncurkan gerakan “Orang Tua Asuh” bertujuan mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam mengasuh balita stunting. Gerakan ini mengajak orang tua untuk memberikan perhatian lebih pada pemberian makanan bergizi serta memastikan pemeriksaan kesehatan rutin bagi anak-anak mereka.

Dengan gerakan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan peran orang tua dalam mendukung pertumbuhan anak akan semakin meningkat.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Burhanuddin mengatakan Penanganan stunting memerlukan kerjasama erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor lainnya.

Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya Pemda Polman untuk meningkatkan status RSUD Pratama menjadi tipe B, dengan harapan dapat mempercepat penanganan masalah kesehatan di daerah ini.

“Penduduk Sulawesi Barat lebih banyak berada di Kabupaten Polman, dengan lebih dari 500 ribu jiwa. Jika masalah kesehatan di Polman dapat diatasi, itu sama dengan menyelesaikan sepertiga masalah kesehatan di Sulawesi Barat,” ujar Bahtiar.

Meskipun angka stunting di Polman telah menunjukkan penurunan, dengan data terbaru mengungkapkan sekitar 28% anak di Polman terpapar stunting, tantangan tetap besar. Diperkirakan masih ada sekitar 17 ribu anak yang berpotensi mengalami stunting di Polman.

Pj Gubernur juga mengapresiasi inovasi dari Pemda Polman yang kini mengintegrasikan berbagai pihak dalam penanganan stunting.

“Selama ini, orang tua asuh, rumah sakit, dan puskesmas bekerja sendiri-sendiri. Kini, mereka berkolaborasi dalam satu kesatuan untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.

Dengan peluncuran gerakan ini dan penandatanganan MOU, diharapkan angka stunting di Kecamatan Wonomulyo dapat menurun signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah setempat berharap bahwa program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya penanggulangan stunting berbasis kolaborasi lintas sektor.

Acara t ditutup dengan komitmen bersama untuk melanjutkan program-program yang telah disepakati, demi menciptakan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi anak-anak di Wonomulyo.(Hikma)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button