AdvetorialHeadlineJATIMRagam

Mudik Gratis Pemprov Jatim, Ratusan Pemudik Pulau Raas dan Sapudi Diberangkatkan dari Pelabuhan Jangkar

,SITUBONDO, Kabardesa.co.id – Ratusan pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman di Kepulauan Raas dan Sapudi, Sumenep, tampak sumringah saat bersiap menaiki kapal di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Mereka adalah warga yang selama ini merantau di Pulau Dewata, Bali, dan kini mendapat fasilitas mudik gratis yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Senin (24/03/2025).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Wakil Bupati Ulfiah, serta sejumlah pejabat OPD Pemprov Jatim dan Pemkab Situbondo, secara resmi melepas keberangkatan pemudik. Dengan wajah penuh kehangatan, Khofifah menyapa para pemudik yang tengah mengantre memasuki kapal KMP Wicitra Dharma I, kapal yang telah disiapkan sebagai armada utama perjalanan ke kepulauan.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengapresiasi langkah Pemkab Situbondo yang telah menyiapkan masjid ramah pemudik serta pos pelayanan terpadu untuk memastikan pemudik mendapat kenyamanan selama perjalanan. Fasilitas ini diharapkan bisa membuat perjalanan pemudik lebih aman dan lancar.

“Sebelum ke Pelabuhan Jangkar, saya sempat mampir di Masjid Mizbahul Yaqin di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, untuk membuka pasar murah bagi masyarakat. Ini adalah bagian dari komitmen kita untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para pemudik,” kata Khofifah.

Tidak hanya memastikan layanan transportasi yang aman, Khofifah juga menyoroti pengembangan infrastruktur di sekitar Pelabuhan Jangkar. Ia menegaskan bahwa pelebaran jalan menuju pelabuhan akan segera dilakukan oleh Pemprov Jatim. Namun, ada satu syarat yang perlu dipenuhi.

“Untuk pelebaran jalan, Dishub Jatim siap. Tapi untuk pembebasan lahan, Pemkab Situbondo yang harus menyiapkannya,” ujar Khofifah sambil menatap Bupati dan Wakil Bupati Situbondo.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu juga meminta Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Ir. Nyono, untuk menyiapkan kapal tambahan guna mengantisipasi lonjakan penumpang selama arus mudik dan balik.

“Saya ingin memastikan semua pemudik bisa terangkut dengan baik. Jadi, saya minta kepada Pak Nyono agar menyiapkan kapal yang standby supaya jika ada lonjakan penumpang, kita sudah siap mengatasinya,” tegasnya.

Program mudik dan balik gratis yang rutin diselenggarakan Pemprov Jatim pada tahun ini menyediakan 15 trip penyeberangan gratis dari Pelabuhan Jangkar menuju Kepulauan Raas dan Sapudi. Jadwal mudik gratis adalah sebagai berikut:

Mudik: 18, 21, 24, 26, dan 28 Maret 2025
Balik: 8, 9, dan 11 April 2025

Kadishub Jatim, Ir. Nyono, menyebut bahwa total 3.750 pemudik dan 2.250 kendaraan telah terdaftar dalam program ini. Dengan 10 kali perjalanan PP Jangkar-Raas dan 1 kali perjalanan PP Jangkar-Sapudi, program ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mudik dengan biaya terjangkau dan fasilitas yang nyaman.

Sementara itu, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menegaskan bahwa Pelabuhan Jangkar adalah prioritas utama dalam transportasi laut bagi masyarakat Situbondo dan kepulauan sekitarnya. Ia menyebut pelabuhan ini sebagai “pintu gerbang ekonomi laut” yang memiliki peran strategis bagi perkembangan daerah.

“Kabupaten tetangga tidak memiliki pelabuhan seperti ini. Maka, kami akan terus mengembangkan Pelabuhan Jangkar agar menjadi pusat logistik dan transportasi laut terbaik di Jawa Timur,” ujar Mas Rio, sapaan akrab Bupati Situbondo.

Ia juga mengapresiasi langkah Gubernur Khofifah yang selama ini selalu memberi perhatian khusus pada pengembangan pelabuhan.

“Terima kasih, Ibu Gubernur, yang telah memperioritaskan pembangunan di Pelabuhan Jangkar. Semoga dengan adanya transformasi ini, perekonomian masyarakat semakin meningkat,” imbuhnya.

Mas Rio juga menyampaikan bahwa Pemkab Situbondo akan berfokus pada mitigasi dampak sosial akibat perkembangan pesat pelabuhan ini.

“Ketika masyarakat mengalami perubahan sosial, pasti akan ada perubahan karakter. Oleh karena itu, kami akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami transformasi yang sedang terjadi,” jelasnya.

Dengan adanya pengembangan ini, lanjut Mas Rio, diharapkan Situbondo bisa menjadi pusat distribusi logistik dan hasil laut bagi berbagai daerah, termasuk Bali dan NTB.

Bagi masyarakat yang merasakan langsung manfaat program ini, mudik gratis bukan hanya soal perjalanan, tetapi juga kenyamanan dan kebersamaan. Fatimah, seorang pemudik asal Pulau Raas, mengaku sangat terbantu dengan fasilitas yang diberikan.

“Saya dan keluarga merasa sangat bersyukur. Selain hemat biaya, perjalanan kami juga terasa lebih nyaman. Terima kasih kepada Pemprov Jatim yang selalu peduli dengan masyarakat kecil seperti kami,” ucap Fatimah dengan senyum lebar.

Program mudik gratis ini memang telah menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat kepulauan. Selain memberikan transportasi gratis, program ini juga meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah, sehingga perekonomian masyarakat di kepulauan bisa semakin berkembang.

Dengan semakin berkembangnya Pelabuhan Jangkar dan layanan mudik gratis ini, harapan besar muncul agar konektivitas antara kepulauan dan daratan Jawa semakin kuat.

Mudik tahun ini bukan hanya perjalanan pulang, tetapi juga simbol kepedulian dan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat. Sebuah perjalanan yang menghubungkan bukan hanya tempat, tetapi juga hati dan harapan. (ADV)

Pewarta : Rico Marcelino

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button