
POLMAN SULBAR .KabarDesa.co.id — Hearing Dialog yang digelar oleh anggota DPRD Sulawesi Barat, Irfan Pahri, salah satu topik utama yang dibahas adalah masalah sampah limbah makanan yang semakin mengkhawatirkan. Berlangsung di Tapango Barat .Jumat 21 Maret

Limbah makanan telah menjadi isu penting yang harus segera diatasi, mengingat dampaknya yang besar terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Sampah limbah makanan tidak hanya berkontribusi pada peningkatan volume sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sampah, tetapi juga mencemari lingkungan, menciptakan polusi, serta meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Limbah makanan, yang seringkali dibuang begitu saja, dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi kompos atau produk lain yang bermanfaat jika dikelola dengan baik.
Namun, kenyataannya banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya pengelolaan limbah makanan.
Dalam dialog ini, Irfan juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara yang tepat untuk mengurangi, memilah, dan mengelola sampah makanan.
“Penting untuk kita semua memahami bahwa mengurangi sampah makanan dimulai dari hal kecil, seperti mengatur porsi makan dan tidak membuang makanan yang masih bisa dimanfaatkan.
“Kita harus bekerja sama agar sampah makanan tidak menjadi beban lingkungan yang berat,” ujar Irfan Pahri.
Sebagai langkah konkrit, Irfan mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan fasilitas pengolahan sampah organik, serta menggencarkan kampanye terkait pengurangan sampah makanan.
Diharapkan, melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, masalah sampah limbah makanan bisa diatasi dengan lebih efektif, menjaga kebersihan lingkungan, serta mendukung keberlanjutan ekosistem yang ada.
Dengan adanya perhatian dan tindakan serius terhadap sampah limbah makanan, diharapkan Sulawesi Barat dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan .( Hikmayani)