
POLMAN SULBAR. KabarDesa. co. id — Setelah melakukan reses di Desa Rappang dan Bussu, Anggota DPRD Sulbar Komisi IV, Irfan Pahri, melanjutkan kegiatan reses pada 27 Mei 2025 dengan mengunjungi Desa Bumimulyo dan Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo.
Di Desa Bumimulyo, warga mengeluhkan kondisi saluran air tersier yang mengalami kerusakan, sehingga mengganggu irigasi pertanian. Selain itu, jalan penghubung dari Desa Nepo ke Bumimulyo dan Galeso yang rusak parah menjadi hambatan mobilitas masyarakat dan distribusi hasil pertanian.
Warga juga mengajukan permintaan bantuan benih sayuran dan racun tikus untuk mendukung produktivitas pertanian yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi desa.

Sementara itu, di Desa Bumiayu, warga meminta perhatian khusus terhadap penerangan jalan yang masih minim, serta perbaikan gorong-gorong jalan poros desa yang mengalami penyempitan yang dapat menimbulkan genangan dan kerusakan jalan.
Kondisi jalanan desa juga memerlukan perbaikan agar akses masyarakat semakin lancar. Aspirasi lain yang muncul adalah permohonan penambahan fasilitas pendidikan berupa SMA atau SMK di wilayah selatan Kecamatan Wonomulyo, yang saat ini masih minim akses ke jenjang pendidikan menengah. Selain itu, warga juga meminta perhatian serius terkait kesejahteraan guru TK di desa tersebut, terutama terkait gaji yang masih belum memadai.
Menanggapi seluruh aspirasi ini, Irfan Pahri menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat melalui jalur DPRD dan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten.
“Saya memahami betul kebutuhan masyarakat desa, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga kesejahteraan guru. Perbaikan saluran air dan jalan sangat krusial untuk mendukung kehidupan dan perekonomian warga. Bantuan benih dan racun tikus akan kami upayakan agar produktivitas pertanian bisa meningkat. Untuk pendidikan, saya akan mendorong penambahan SMA/SMK agar anak-anak di wilayah selatan Wonomulyo mendapatkan akses belajar yang lebih baik. Sedangkan untuk guru TK, kesejahteraan mereka harus jadi perhatian serius karena mereka adalah ujung tombak pendidikan anak usia dini,” ujar Irfan.
Irfan menambahkan, reses ini adalah momentum penting untuk memastikan aspirasi masyarakat sampai ke pemerintah dan menjadi bagian dari agenda pembangunan daerah.
“Kita tidak bisa abai dengan kondisi di desa-desa. Saya berjanji akan terus mengawal dan memperjuangkan aspirasi ini sampai terwujud,” pungkasnya. (Opk/Yn)