AdvetorialMamujuPemerintahanSULBAR

Hardiknas, Disdikbud Mateng Kucurkan Dua Program Unggulan

MATENG.SULBAR.KabarDesa.co.id — Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Sulawesi Barat, meluncurkan dua program unggulan sebagai wujud komitmen meningkatkan kualitas pendidikan yang inklusif dan berkarakter.

Peluncuran program tersebut disampaikan langsung oleh Plt Kepala Disdikbud Mateng Marhuding, usai upacara peringatan Hardiknas yang digelar di halaman Kantor Bupati Mateng, di Benteng Tobadak, Jumat 2 Mei 2025.

“Kami hadir dengan inovasi nyata dalam menjawab tantangan dunia pendidikan, utamanya untuk pemerataan akses dan peningkatan kualitas layanan,” kata Marhuding.

Dua program yang diluncurkan yakni Beasiswa KuAAT (Kuliah untuk Anak Tangguh) yang menyasar siswa kurang mampu dan berprestasi, serta Taki Siola, gerakan mengembalikan Anak Tidak Sekolah (ATS) agar kembali belajar di bangku pendidikan formal.

“Tahun ini, 500 siswa SD kurang mampu dan 170 siswa SD berprestasi menerima beasiswa. Di jenjang SMP, ada 30 siswa berprestasi yang juga mendapatkan bantuan,” ujarnya.

Marhuding tegaskan, program tersebut sejalan dengan visi Bupati Mateng dalam 100 hari kerja, sekaligus menjadi jawaban atas permasalahan klasik dunia pendidikan, seperti tingginya angka putus sekolah karena faktor ekonomi.

Selain program baru, Mateng juga menorehkan prestasi membanggakan. Kabupaten ini berhasil meraih juara umum dalam lomba sains dan senam tingkat Provinsi Sulawesi Barat. Disdikbud juga memberikan penghargaan kepada guru-guru berprestasi, termasuk satu guru terpilih mengikuti pelatihan sains selama enam bulan di Australia.

“Kami bersyukur, tahun ini ada guru kita yang akan berangkat ke Australia untuk pelatihan pembelajaran bermutu. Ini bukti bahwa SDM pendidikan Mateng punya potensi bersaing di level nasional bahkan internasional,” ungkap Marhuding.

Namun demikian, ia mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi. Sebagai daerah otonom baru, Mateng masih kekurangan sarana prasarana dan dukungan anggaran yang memadai.

“Kami terus mendorong kolaborasi dengan semua pihak agar pendidikan di Mateng tidak tertinggal. Ide dan inovasi akan terus kami lahirkan untuk menjawab keterbatasan,” tegasnya.

Ia pun menutup dengan harapan agar para guru terus meningkatkan kapasitas diri dan siswa tak berhenti belajar.

“Karena anak-anak Mateng adalah aset masa depan daerah ini,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button