
POLMAN SULBAR.KabarDesa.co.id — Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melanjutkan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di 5 daerah pemilihan (Dapil) guna menyerap aspirasi masyarakat dan menentukan prioritas pembangunan untuk masa depan.
Musrembang dilaksanakan di kantor Camat Polewali , turut hadir Wakil Bupati Polman H.Andi Nursami Masdar, Plh Sekda Hamdani Hamdi , Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr .Hj.Agusnia Hasan Sulur , serta para OPD . Jumat 14 Maret
Dalam Musrenbang terakhir, Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud, menegaskan komitmennya untuk mengatasi sejumlah persoalan mendesak, seperti sampah, infrastruktur, dan efisiensi anggaran daerah.
Sampah Jadi Fokus Utama: Harus Bernilai Ekonomi
Salah satu isu yang mencuat dalam pertemuan tersebut adalah masalah sampah, yang hingga kini masih menjadi tantangan besar di Polewali Mandar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jumadil sempat mengungkapkan bahwa sampah plastik, terutama kresek, menjadi masalah utama.
Menanggapi hal ini, Bupati Samsul Mahmud menekankan bahwa sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar.
“Sampah bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Nilainya bisa mencapai Rp14 juta atau lebih. Kita harus memastikan pengelolaan sampah yang efisien, sehingga hasil yang diperoleh lebih besar dari biaya operasionalnya,” ujar Bupati.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan sistem pengelolaan sampah agar lebih efektif, dengan menyoroti kurangnya fasilitas pembuangan yang memadai di darat sebagai masalah utama, bukan hanya sampah yang berakhir di laut. Jelas Samsul Mahmud
“Infrastruktur: Saluran Air Mampet Harus Dibersihkan Sebelum Musim Hujan” tegas Aji Assul sapaan akrab Bupati Polman.
Dalam Musrenbang kali ini. Bupati Samsul Mahmud memberikan instruksi kepada dinas terkait untuk segera menyelesaikan perbaikan saluran air yang mampet sebelum musim hujan datang.
“Saya minta minggu depan, Pak Kaban, Sekda, dan Asisten sudah bisa menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai musim hujan datang, baru kita sibuk mencari solusi,” tegasnya.
Bupati juga menyadari adanya keterbatasan anggaran akibat defisit dua tahun berturut-turut, namun ia tetap meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tetap optimis dalam mencari solusi terbaik agar program pembangunan tetap berjalan lancar.
Perhatian untuk Binuang: Jalan dan Irigasi Akan Jadi Prioritas
Pada kesempatan yang sama, Bupati Samsul Mahmud menyampaikan perhatian khususnya untuk wilayah Binuang, yang selama ini merasa kurang mendapat perhatian dalam hal pembangunan. Ia berjanji bahwa perbaikan jalan dan irigasi di wilayah tersebut akan menjadi prioritas utama ke depan.
“Binuang ini sering kali dianaktirikan, dan ini menjadi perhatian kita ke depan. Jalan dan irigasi harus menjadi prioritas,” ujar Bupati.
Bupati juga menyoroti kebijakan pemerintah pusat yang kini menarik beberapa kewenangan daerah, termasuk pengelolaan Dana Alokasi Umum (DAU) Sumber Daya Alam (SDA). Namun, dengan jaringan yang dimiliki di DPR, ia optimis pemerintah daerah masih bisa memperjuangkan hak-hak daerah.
“Dengan jaringan yang kita punya di DPR, insyaAllah kita bisa memperjuangkan kepentingan daerah ke depan,” katanya.
Optimisme di Tengah Tantangan
Bupati Samsul Mahmud mengakui bahwa dalam satu hingga dua tahun ke depan, kondisi keuangan daerah akan tetap menghadapi tantangan besar akibat defisit anggaran.
Namun, ia meminta seluruh OPD dan pemerintah daerah untuk tetap optimis dan terus mencari solusi terbaik agar program pembangunan tetap dapat terlaksana.
“Meskipun anggaran kita terbatas, kita tetap harus optimis dan mencari jalan keluar terbaik agar pembangunan tetap berjalan,” pungkasnya.
Musrenbang ini menjadi langkah awal yang penting untuk menentukan arah pembangunan Polewali Mandar ke depan, dengan fokus pada penyelesaian masalah sampah, perbaikan infrastruktur, dan efisiensi anggaran demi kesejahteraan masyarakat. Jelas H Samsul Mahnud Bupati Polman .(Hikma)