
SITUBONDO JATIM, Kabardesa co.id – Banjir bandang melanda dua desa di Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Akibatnya, ratusan rumah terendam, ternak hanyut, dan lahan pertanian rusak parah. Namun, kekecewaan menyelimuti warga karena hingga siang hari, Plt. Bupati Situbondo Khoirani belum terlihat mengunjungi lokasi bencana.
Maimun, salah satu warga Desa Kendit, menggambarkan bagaimana bencana ini menghancurkan kehidupan mereka dalam semalam.
“Hujan deras turun tanpa henti sejak sore, kemudian tiba-tiba air datang begitu deras menghanyutkan banyak barang. Rumah-rumah rusak, sapi dan kambing berhamburan, sawah pun terendam. Yang paling menyulitkan adalah listrik padam sejak malam, membuat kami semakin kesulitan,” ujar Maimun, Selasa siang (4/1/2025).
Meski kerusakan yang terjadi cukup parah, Maimun mengaku kecewa karena belum ada pejabat pemerintah daerah yang datang meninjau lokasi banjir.
“Sampai siang ini tidak ada pejabat Pemkab Situbondo yang datang, termasuk Plt. Bupati. Kami yang terkena musibah ini butuh perhatian. Bukan sekadar melihat, tapi juga ada tindakan nyata membantu kami,” lanjutnya.
Meski pemerintah daerah belum terlihat hadir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah berada di lokasi untuk mendata jumlah korban terdampak serta kerusakan yang terjadi. Namun, menurut warga, hingga siang hari belum ada bantuan konkret yang diberikan.
“Tadi memang ada petugas BPBD, mereka hanya mendata dan survei lokasi. Tapi belum ada bantuan yang diberikan. Yang kami butuhkan sekarang bukan sekadar data, tapi alat berat seperti eskavator untuk membersihkan material banjir dan longsor,” kata Maimun dengan nada kecewa.
Karena belum ada bantuan resmi yang datang, warga akhirnya bergotong-royong mengevakuasi barang dan membersihkan sisa material banjir dengan alat seadanya.
“Kami bergerak sendiri. Tidak bisa menunggu terlalu lama, apalagi kalau hujan turun lagi, bisa lebih parah,” tambahnya.
Berdasarkan data sementara, banjir bandang ini berdampak luas di Kabupaten Situbondo. Beberapa wilayah terdampak meliputi:
Kecamatan Mlandingan: 800 Kepala Keluarga (KK) terdampak di dua desa, yaitu Mlandingan Kulon dan Sumberpinang.
Kecamatan Kendit: 500 KK terdampak di Dusun Karanganyar Timur dan Barat, Desa Kendit.
Bungatan, Desa Selowogo: 480 KK terdampak, dengan 6 rumah mengalami kerusakan berat.
Dusun Tambak Ukir: 12 rumah rusak berat.
Dusun Secangan: 4 rumah rusak berat.
Dengan luasnya dampak bencana ini, warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk membantu pemulihan.
Di tengah lambannya respons pemerintah daerah, ada satu hal yang cukup mengejutkan. Bupati terpilih Yusuf Rio Wahyu Prayogo, meski belum resmi dilantik, justru bergerak cepat dengan menggalang dana bagi korban banjir.
Lewat sebuah WhatsApp Group (WAG), Mas Rio mengajak masyarakat Situbondo untuk saling membantu. Upayanya ini mendapat respons positif, terbukti dalam waktu singkat dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 45.261.000.
“Musibah ini adalah ujian bagi kita semua. Pemerintah mungkin punya keterbatasan, tapi kita sebagai warga bisa saling membantu. Mari kita ringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir,” tulis Yusuf dalam grup tersebut.
Tindakan ini menjadi contoh bahwa kepedulian terhadap sesama tidak harus selalu datang dari pemerintah, tetapi juga bisa muncul dari inisiatif warga sendiri.
Saat ini, harapan warga Situbondo adalah tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk membantu pemulihan pasca-banjir. Selain bantuan logistik, warga juga sangat membutuhkan alat berat untuk membersihkan material yang terbawa banjir.
“Mudah-mudahan setelah ini pemerintah lebih sigap. Kami di sini tidak butuh sekadar kunjungan, tapi juga bantuan nyata,” ujar Maimun menutup perbincangan.